Judul : Cerita Dewasa Mertua Ajiiiiib. . . .
link : Cerita Dewasa Mertua Ajiiiiib. . . .
Cerita Dewasa Mertua Ajiiiiib. . . .
Sexgairah |Tempat berbagi Cerita Sex 2016, cerita ngentot, cerita mesum, telanjang, cerita dewasa berupa, sex tante hot, cerita abg mesum, sex memek perawan, sex sedarah nyata, ngentot janda horny.Mertua Ajiiiiib. . . .
Mertua Ajiiiiib. . . . | Saya yang berkerja di suatu perusahaan swasta. Namaku Tono, saya yang memiliki istri yang lumayan cakep dan bahenol. Tapi dengan hal itu aku juga sedikit bosen, dengan adanya Ibu mertua ku yang juga lumayan bahenol dan seksi dengan umuran yang sudah setengah baya yang sekarang ini dengan manyandang status Tante.
Namun dengan adanya itu kami sekeluarga sering memanggil dengan sebutan Bunda. Supaya tidak ada jarak dan berdekatan.
Dengan sebutan Bunda Mirna, dia adalah tante dari istriku Livani. Bunda Mirna merupakan Istri dari Paman Istriku Livani , Bunda Mirna merupakan Istri kedua dari Paman Istriku Livani.
Dengan berwajah yang masih cantik, postur tubuh yang lumayan jenjang, dengan kulit yang lumayan bersih dan putih, mulus. Bunda Mirna memang lebih tua dari istriku tapi belum terbilang tua.
Karena Bunda Mirna istri kedua dari Paman Istriku Livani, dengan bentuk tubuh yang proporsional semua lekuk tubuh sensualnya masih mengencang. Dengan bentuk dada yang terlihat kenyal, masih kencang.
Layaknya masih muda saja usia tubuhnya dengan perut yang masih rata gak begitu menonjol , dengan pinggul dan bokong yang masih menonjol dan kencang.
Kenapa bisa seperti itu ??
karena waktu bergaul dengan pamanku Bunda Mirna tak pernah hamil dan kurang lebih dari 5 tahun berumah tangga dengan Paman Istriku Livani.
Mungkin hanya setengah tahun dia digauli sebagaimana layaknya seorang istri.
Selebihnya selama 5 tahun selanjutnya, hanya dia bisa menikmati dengan belaian saja serta ciuman dari suaminya. Karena yang menyebabkan semua itu terjadi Paman yang mempunyai penyakit stroke dan sekarang sudah wafat.
Bunda Mirna status yang sekarang menjanda kurang lebih hampir 2 tahunan, sekarang sudah jatuh miskin dan tak punya keturunan.
Bunda Mirna juga tak bekerja dan juga tak memiliki usaha. Tidak ada peninggalan apa-apa yang di tinggalkan sama suaminya.
Oleh karena itu, Saya dengan istri sudah sepakat dan berniat untuk menafkahi kepada Bunda Mirna. Setiap seminggu sekali istriku selalu datang menemui Bunda Mirna untuk menjenguk sekaligus membawanya belanja keperluan dapur ke pasar. Saya paling hanya listrik dan paling sebulan sekali menjenguknya.
Semua ini kami lakukan hitung-hitung balas budi, karena sewaktu suaminya masih ada dan kondisi kehidupan kami belum mapan kami banyak dibantunya.
Saat itu istriku yang sedang sakit dan tak enak badan padahal dengan rutinitasnya yang seperti biasa menjenguk Bunda Mirna untuk keperluan mingguan nya / kebutuhan dapur sementara aku yang gantikan dulu. Namun saat aku gantikan untuk beberapa hari ada yang aneh dan fantastis.
Mertua Ajiiiiib. . . . | Aku sudah biasa dan tak risih lagi sama Bunda Mirna, karena sudah biasa bertemu dan bahkan sudah ku anggap kayak Ibu ku sendiri. Kami juga sering tidur bertiga, Aku, Istriku dan Bunda Mirna, bahkan pernah suatu siang kami, Aku dan Bunda Mirna tidur berdua dikamar, jadi tak ada hal yang anehdan biasa saja.
Namun kali ini kejadiannya tak terencana dan sangat mengagetkan.setelah pulang kerja sore hari kisaran jam 5.30 sore.
Aku langsung menuju kerumah Bunda Mirna, untuk menggantikan istriku menemani Bunda Mirna belanja keperluan dapur seperti biasanya . Setelah sampai di rumah Bunda Mirna, aku langsung menempatkan mobil ku di depan garasi rumahnya.
�Halooo Bun��!� Sapa ku
Sambil menghampiri Bunda Mirna yang sedang tiduran di sofa sambil menonton TV, lalu mulai kucium kedua pipinya. Kebiasaan di keluarga kami kalau bertemu dalam satu keluarga.
�Dengan siapa kamu Ton �?� Tanya Bunda Mirna.
�Ya dengan Mobil Bun �..!� Jawab ku
Kemudian aku mengarah ke dapur untuk mengambil segelas air dingin.
�Jangan bercanda �., Bunda Tanya kok�..!! �
�Tono tak bercanda Buuuuun �., �
�Tono jawab benaran �
Dan sekarang aku duduk di bangku tamu bersama Bunda dan di sofanya, sambil ikutan menonton TV.
�Maksud Bunda, Livani tak ikut ?� Tanya Bunda Mirna
Livani adalah Istri ku.
�Livani lagi tak enak badan Bun, makanya Tono yang kesini� Jawab ku.
Sambil mengalihkan pandangan dari acara TV kearah Bunda Mirna, tetapi malah pandanganku mengarah ke pangkal pahanya yang sedang dilipat dan saling bertindihan.Kusadari Bunda Mirna tak sadar kalau dasternya tterbuka sedikit atau dia jangan jangan sudah tahu tapi karena hal ini sudah biasa maka tak ada masalah bagi kami.
Kali ini aku kok perasaanku sedikit aneh dan beda ya.
Mertua Ajiiiiib. . . . |Aku seperti merasa terangsang dengan pandangan itu . Aku sadar sehingga ku alihkan secepatnya pandanganku lagi kearah siaran TV.
Aku mencoba mecuri pandang dengan melirik kearah paha tadi, hati semakin tak tenang. Pikiranku mulai tak melayang-layang. Kucoba membuang fikiran yang sudah mulai tak menentu arah.
�Bunnnn�.. !`� sapaan ku berhenti
Aku ingin mengobrol tapi pada saat aku menyap, bersamaan aku memalingkan pandangan ku lagi kearah wajah Bunda Mirna. Dan pandangan ku berhenti di bagian payudara Bunda Mirna yang terlihat montok karena belahan dastrernya pada bagian dada melorot kesamping, karena pada saat itu posisi tidur Bunda Mirna disofa miring.
�Ada apa Ton � � Tanya nya
Dengan jawaban itu mengagetkan ku, aku segera memalingkan pandanganku kewajahnya.
� Ayo Bun�, rapi-rapi, sudah hampir jam malam nich, nanti mall buruan tutup�
� Ton�, kok badan Bunda rasanya lemes, kurang bersemangat �.
� Kalau besok aja gimana ?�
� Kita belanja nya. . .�
� Lhaaa. . . � Bunda �.., ??�
� Padahal Tono udah sampai disini, lagi pula besok Tono ada kerja lembur??�
� Iya kalau Livani sudah enakkan dan bisa kesini Bun. . . �
� Ya udah kapan kapan aja � sambutnya lagi,
�Enggak ah Bun� sekarang aja?? �
ntar kalo pending malah gak jadi lho ,
kayak yang dulu aja nih Bun. . ?�.
�Kamu memang orangnya kaku Ton, , , kalau ada maunya tak bisa ditunda tunda deh. . �
�Ya sudah, Bunda ganti baju dulu yan Ton. . ? �
�Dan kalau nanti Bunda jadi sakit kamu yang repot Lho�.?�
Akhirnya dengan malas Bunda Mirna beranjak dari sofanya menuju kamar, aku pun melanjutkan menonton TV. Beberapa menit aku menunggu dengan tak sabar kemudian aku pun mengarah ke pintu kamar. Tiba tiba aku kaget melihat pandangan didalam kamar.
Kulihat Bunda Mirna membelakangi pintu kamar dengan hanya menggunakan celana dalam tanpa BH, sayangnya posisinya juga membelakangi ku sehingga aku hanya bisa menikmati lekukan tubuhnya dari belakang, dan cukup indah masih seperti anak remaja, semuanya serba ketat dan semok. Aku tambah birahi saja dengan tubuh Bunda Mirna.
Mertua Ajiiiiib. . . . |Ku tamati setiap lekukan tunbuhya dari kepala sampai ujung kaki. Uraian rambut menambah pesonanya dan gairahku jadi meluap. Terlihat Bunda Mirna mengenakan Baju putih sedikit ketat, wah rupanya dia tak memakai BH, setelah itu dia pakai celana Jeans ketat juga yang panjangnya selutut, dan langsung berbalik kearah pintu kamar.
Aku dengan cepat juga memalingkan muka ke arah TV seolah-olah tak tahu apa yang terjadi tadi di kamar Bunda Mirna.
�Ayo Ton �. Kita jalan �.
sapa Bunda Mirna yang sudah keluar dari kamarnya, dan aku pun meraih remote TV untuk mematikan TV, sambil bangun dari sofa yang aku duduki.
�Kalau nanti Bunda sakit, kamu harus tanggung ya Ton !�
Bunda Mirna membuka lagi pembicaraan setelah beberapa menit kami meninggalkan rumahnya dan Bunda Mirna sedang menikmati jalan sambil duduk disebelahku. Aku sambil memegang setir mobil menjawab dengan santai dan manja.
� Ya �. Iya dong Bun�., siapa lagi yang ngurus Bunda kalau bukan Tono.�
� Bunda sambil rebahan ya Ton ?�
pintanya sambil merebahkan sandaran jok mobil yang didudukinya.
� Boleh kan Ton ? �
pintanya lagi sambil memegang tangan kiriku, tapi saat ini posisi Bunda Mirna sudah rebah dan terlentang, seolah-olah memerkan dadanya yang seksi dan menonjol mengesankan itu.
Aku menoleh kesamping kearah Bunda Mirna sambil mengangguk, tapi lagi-lagi pandanganku terhenti di payudara Bunda Mirna, yang terlihat jelas dengan lekukannya dari balik bajunya yang sengaja kebelah pada bagian atasnya.
Kuarahkan lagi pandanganku ke arah jalan raya agar tak terjadi apa-apa.Setibanya di Supermarket mobil aku parkirkan ditempatnya dan kami pun berjalan menuju kedalam supermarket sambil bergandengan. Bunda Mirna mengait tanganku untuk digandolinya, hal ini sudah biasa bagi kami, tapi kali ini darah ku berdesar-desar saat bergandengan tangan dengan Bunda Mirna.
Bagaimana tak berdebar, yang dari tadi dalam otakku terbayang dengan lekukan payudaranya Bunda Mirna . Kini payudaranya tersenggol-senggol mengenai siku kiri ku se irama dengan gerakan langkah kami selama menuju kedalam Supermarket.
Setibanya di dalam supermarket aku langsung mengambil troli disisi pintu masuk supermarket, dan kami pun bergandengan lagi menuju ke barisan etalase keperluan Dapur.
Satu persatu barang keperluan dapur dipilih dan diambil oleh Bunda Mirna, dan aku memperhatikan lekukan tubuhnya Bunda Mirna yang masih mengencang yang bergerak terus kadang merunduk dan berdiri lagi sambil dia memeriksa barang. � Ton, coba kamu lihat labelnya ini??� � Apakah masih berlaku gak �?? pintanya.
Mertua Ajiiiiib. . . . |Sambil jongkok dan dan tanpa melihatku kebelakang dengan tangan memegang sebuah makanan kaleng memberikan kepada ku. Kemudian aku bergerak mendekati Bunda Mirna dan berdiri tepat disampingnya yang sedang jongkok, ku ambil makanan kaleng yang ada ditangannya dan ku perhatikan dengan seksama label masa berlaku yang dimaksud.
� Masih lama kok Bun��� Jawab ku
Sambil mengembalikan makanan kaleng tadi kepada Bunda Mirna, yang saat ini posisinya sedang membungkuk memperhatikan barang-barang yang lain.
Aku melongoo melihat dua buah gunung yang menempel di dada Bunda Mirna. Sangat terlihat jelas karena posisinya yang membungkuk sehingga bajunya menggantung kebawah.
Buah dada yang indah, masih mengencang, dan memiliki putting yang masih kencang dan agak mungil. Maklum karena Bunda Mirna belum pernah menyusui bayi dan bentuknya masih bagus. Tanpa keriput sedikitpun di sekitar putingnya, putih mulus dan terawat dengan baik. Ada sekitar sepuluh detik aku memperhatikannya, terhenti karena Bunda Mirna berdiri dan bergeser posisi.
Kini aku pun tetap berada disampingnya, dengan maksud untuk mendapatkan kesempatan memandang seperti tadi, dan benar Bunda Mirna sebentar-bentar menunduk, dan kesempatan itu tak aku lewatkan dengan langsung mengincar pandangan payudaranya yang indah itu.
Sudah lebih kurang setengah jam kami mengitari etalase demi etalase, tiba-tiba dari posisi jongkok Bunda Mirna meraih tangan kiriku yang sedang berada disebelahnya.
Sambil menggandul ditanganku Bunda Mirna berdiri dan merapatkan badannya disisi badan ku langsung meletakkan wajahnya di bahu kiri ku sambil berbisik.
� Bunda pusing Ton. . .�
� Bunda udah enggak kuat lagi kayaknya� .
Kemudian tangan kiri ku mengait pinggul Bunda Mirna setengah memeluk dan berkata,
� Ya.. sudah Bun.. �
� Kita pulang yuk. . .?�
� Kalau masih ada yang kurang belanjaannya bisa dibeli di warung dekat rumah aja. .
� Mertua Ajiiiiib. . . . | Tanpa menunggu jawaban Bunda Mirna, sambil tetap merangkulnya tangan kanan ku meraih kereta dorong belanja an dan berjalan menuju Kasir. Selesai membayar semua belanjaan aku pun meminta petugas kasir untuk membantu membawakan barang ke Mobil.
Sementara itu aku berjalan didepan sambil merangkul Bunda Mirna. Yang kurasakan sekarang payudara Bunda Mirna menempel disamping dadaku, dan nafasnya yang wangi sangat terasa disisi pipi ku. Setibanya di Mobil aku pun membuka kan pintu dan membimbing Bunda Mirna masuk ke Mobil.
Secara perlahan aku dudukan dan kurebahkan ke kursi yang berada disebelah supir, dan sambil kedua tangan ku menahan badan Bunda Mirna rebah, tersenggol lah kedua bakpao oleh tangan ku, � Aduh� � �Alangkah keras dan padat tuh buah dada�.
Mertua Ajiiiiib. . . . | Di perjalanan pulang ku tanyakan apakah perlu diperiksa ke dokter, tapi Bunda Mirna mengatakan tak perlu, karena dia hanya merasa pusing biasa. Mungkin masuk angin dan aku pun menyetujui dan langsung mengarahkan mobil ke rumah Bunda Mirna.
Kusempatkan memegang kening Bunda Mirna dengan tujuan memeriksa apakah badannya panas atau tak. Kupalingkan pandangan ku sekali sekali kearah Bunda Mirna yang tiduran disamping.
�Masih pusing Bun�.., Tanyaku.
�Sedikit �.. � jawabnya singkat.
� Ntar juga sembuh Ton ��.�.
Pembicaraan kami terhenti dan diam beberapa saat.Mobil aku parkir didepan rumah, dan dengan bergegas aku turun terus menghampiri sisi pintu kiri mobil untuk membukakan pintu bagi Bunda Mirna, pintu pun ku buka, kulihat Bunda Mirna terasa berat mengangkat badannya dari Jok Mobil.
�Bantu Bunda dong Ton�., dasar tak bertanggung jawab � dengan manja.
Akupun langsung merangkul pinggulnya turun dari Mobil dan langsung memapah kedalam rumah. Setibanya didepan pintu masuk Mpok Nirah pembantu Bunda Mirna membukakan pintu dan aku sambil membopong Bunda Mirna memerintahkan Mpok Nirah untuk menurunkan barang serta menguncil kembali mobilnya.
� Bunda mau tiduran di Sofa atau dikamar?� tanyaku.
� Dikamar aja Ton. . .�
Kami pun menuju kamar, dan aku langsung membaringkan Bunda Mirna terlentang di tempat tidur. Bunda Mirna pun berbaring sambil memegang kepalanya.
�Tono balur minyak telon dulu ya.. perut Bunda, setelah itu Tono pijit-pijitin kepala Bunda� ucapku.
Bunda Mirna diam saja, dan aku mengartikan dia setuju, akupun langsung beranjak mengambil minyak telon yang tersedia di tempat obat. Kuangkat sedikit baju bagian bawah Bunda Mirna sampai batas rusuk bawahnya, dan akupun membalurkan minyak telon tadi, dengan lembut aku lakukan.
�Bun � Kancing celana Bunda di lepas ya� biar lega bernafas �
Mertua Ajiiiiib. . . . |Aku tahu dia pasti tak menjawab dan aku pun langsung melepas kancing celana nya. Selesai aku membalur bagian perutnya dan tanpa meminta ijin aku membalur bagian dada atasnya. Saat itu Bunda Mirna ku perhatikan sedang memejamkan matanya sambil kedua tangannya memegangi kepala.
Dan aku duduk diatas tempat tidur disisi kanan Bunda Mirna. Sesuai janji ku, selesai membalur akupun mulai memijit kepala Bunda Mirna, perlahan ku tarik kedua tangannya kebawah, dan tanpa kusadari tangan kanannya jatuh diatas pangkal paha ku hampir mengenai kontolku.
Perlahan aku pijit dengan lembut kepalanya, dia pun menikmatinya, tiba-tiba aku teringat pemandangan yang indah sewaktu di supermarket tadi, dua bejolan bakpao yang menggairahkan, seketika itu juga pandangan ku berpindah ke arah dada Bunda Mirna.
Dan sial yang terlihat hanya bagian atasnya, bajunya hanya terkuak sedikit pada saat aku membalurkan minyak telon pada bagian dada tadi.
�Ton�. Jangan pulang dulu ya�, temani Bunda sampai enakan�
Aku terkejut dengan suara tadi dan akupun memalingkan muka ku kearah wajah Bunda Mirna, sambil mengangguk. Pijitan ku terus pada kepala Bunda Mirna, dan dia pun kembali memejamkan matanya.
Terasa capek karena posisi ku memijit agak membungkuk, aku pun pindah duduk di lantai karpet. Sekarang posisi memijit ku sambil duduk dilantai dengan kepala aku tidurkan ditempat tidur, pas berada disamping payudara Bunda Mirna.
Karena mungkin terlalu capek, akupun tertidur pulas, ada mungkin 15 menit, dan aku terbangun karena tekanan buah dada sebelah Kanan Bunda Mirna pada ubun-ubun kepala ku.
Kuangkat kepala ku, ku dapatkan Bunda Mirna sedang tidur miring kekanan menghadap ku, dan tanpa kusadari sekarang pipi ku menempel langsung pada bagian atas buah dada kanan Bunda Mirna.
Aku tak berani bergerak, ku diamkan saja pipi ku menempel, tapi kontol ku mulai mengeras.
Ada lebih kurang satu menit aku terdiam pada posisi ini, dan tiba-tiba Bunda Mirna memindahkan tangan kirinya yang dari tadi di atas paha nya ke bahu ku tepat dibawah leher, seolah-olah memeluk ku.
Gerakan Bunda Mirna tadi menyebakan bajunya yang terkuak nyangkut di dagu ku dan tertarik kebawah, sehingga makin terbuka lebar buah dada yang terbuka, dan kepala ku juga ikut terdorong kebawah dengan posisi tidur Bunda Mirna masih miring dan sangat menyenangkan karena puting susu kanan yang kecil mungil tadi berada dekat di ujung bibir ku.
Mertua Ajiiiiib. . . . | Aku heran dan gemeter, apakah ini sengaja dilakukan oleh Bunda Mirna, dan apakah dia benar-benar tidur sehingga tak mengetahui keadaan ini. Sementara pikiran kotorku bertanya-tanya tanpa kusadari lidah ku sudah mulai menjilati pinggiran puting yang kecil mungil dan halus itu.
Terus aku jilati sepuas ku dan perlahan aku geser kepala ku sedikit agar lebih dekat dan dapat mengisap serta mengulumnya. Kini akuh isap puting yang menggairahkan itu. Bunda Mirna masih memejamkan matanya, entah tidur atau gak.
Tapi aku sudah tak peduli lagi dan perlahan aku buka baju atasnya, agar aku bisa lebih leluasa menjilati buah dada yang indah ini. Tiba-tiba ada gerakan pada kaki Bunda Mirna, dan dengan segera aku lepas kuluman bibir ku di puting Bunda Mirna dan aku ber pura-pura tidur.
Waaaah bener Bunda Mirna menggerakkan badannya dan berpindah posisi miring membelakangi ku.
Untuk beberapa saat aku terdiam sambil memperhatikan punggung Bunda Mirna, namun otakku terus merayap mencari akal agar aku dapat menikmati buah dada yang montok tadi, maklum nafsu ku sudah mulai tak bisa di cegah, untuk pulang kerumah menyalurkannya perlu waktu lagi.
Sementara disini aku sudah dapat kesempatan, apalagi aku tahu Bunda Mirna sudah bertahun-tahun tak pernah di sentuh pusaka mematikan.
Pasti memek nya sudah mulai rapat dan ketat lagi. Akhirnya aku putuskan untuk memberanikan diri naik ketempat tidur dan berbaring disebelah Bunda Mirna dengan posisi miring menghadap punggung Bunda Mirna.
Untuk beberapa saat aku berfikir di mulainya dari mana??
Aku bingung??
Tapi akhirnya aku putuskan untuk memeluk Bunda Mirna dari belakang dengan melingkarkan tangan kanan ku ketengah dadanya. Perlahan ku tempelkan telapak tangan ku bagian atas buah dada kiri Bunda Mirna,.
�Waaaah�.!!!!!
benjolannya masih keras, pelan ku gerakkan tangan ku turun ke bagian tengah buah dadanya Dan sekarang posisi tangan ku sedang mempermainkan putting buah dada Bunda Mirna sambil meremasnya.
Ku rasakan badan Bunda Mirna bergerak dan akupun berhenti dalam permainan ku sejenak dalam posisi masih memeluk Bunda Mirna dan tangan ku masih berada diatas bakpao kenyal Bunda Mirna.
Bersamaan akan aku mulai lagi permainan ku tadi, karena aku anggap Bunda Mirna sudah pulas lagi, ku dengar suara serak dan parau dari sebelah ku.
�Ton. . . dari tadi Bunda tahu kalau Tono netek�
�Dan sekarang pegangi susu Bunda �
suara ini datangnya dari Bunda Mirna. Aku sangat terkejut dan sekujur tubuh ku takut dan bersalah.
�Bunn �..�
Mertua Ajiiiiib. . . . | Belum selesai aku berbicara tiba�tiba tangan ku yang berada diatas buah dada Bunda Mirna dipegangnya dan ia berkata :
�Ayo Ton. . �
�Tak apa-apa Ton��., kalau kamu masih belum puas teruskan aja, asal kamu bisa memberi kesenangan pada Bunda �
Tanpa menunggu aba-aba lagi dari Bunda Mirna, aku segera menarik badan Bunda Mirna sehingga pada posisi telentang.
Dan karena bajunya sudah terbuka setengah maka terkuak lah bakpao yang aku remas -remas tadi.
� Tono akan memberikan kepuasan yang telah lama hilang dari Bunda malam ini �.
Selesai berkata demikian, aku langsung menerkam dan melumat bibir mungil yang dihadapan ku.
Permainan bibir berjalan sangat panjang, kami saling bertukar menghisap bibir atas dan bawah, saling mempermainkan lidah, bagaikan dua orang yang sudah lama tak berciuman.
Permainan bibir dan ciuman ku hentikan dan aku berkata lembut sambil memandangi mata Bunda Mirna yang sudah mulai sayu.
�Bunda sudah puas ciuman kan ��..??� dia tersenyum dan mengangguk.
�Sekarang Bunda nikmati saja ya��.,??�
� Bunda diam dan nikmatilah �
� Tono akan memberikan kesenangan yang Bunda inginkan !!�
Perlahan aku pelorotkan badan ku yang ada diatas Bunda Mirna turun kebawah, sehingga muka ku persis diatas dada Bunda Mirna. Ku ciumi lembut leher kirinya dan perlahan berputar ke leher sebelah kanan, setelah puas dengan ciuman di leher, ciuman aku pindahkan kebagian payudara Bunda Mirna.
Pertama aku ciumi dan aku jilati gundukan kedua bakpao, dan bergeser kebagian tengah, kini aku kitari keliling gundukan bakpao yang kanan dan sekarang yang kiri.
Perlahan ku rambatkan juluran lidah ku keatas puting susu kiri Bunda Mirna dan ku hisap sedikit-sedikit sambil menggigit halus.
Ku raskan kedua tangan Bunda Mirna mulai mendekap badan ku, dan kurasakan juga Bunda Mirna mulai menggerak-gerakkan pinggulnya yang ku tahu dia sedang mencari ganjalan agar menekan tepat dibibir memek nya.
Aku pindahkan lagi kuluman dan permainan bibir ku ke puting susu Bunda Mirna yang sebelah kanan, Bunda Mirna makin bergerak agak cepat, dia mulai terangsang penuh.
� Enak Bun�.., ???�
�Bunda Senang .??�..�sambung ku lagi.
�Ton �. Bunda senang�
�Bunda Puas�.., �
�Kamu pinter, �
�Kamu lembut ��.anak manis, �� Bunda sudah lama sekali tak merasakan ini,
�Bunda �.mau kalau setiap ketemu Kamu cium dan netek ama Bunda����
�Ton ��, lagi nak ��., jangan terlalu lama ngobrolnya, teruskan aja apa yang kamu mau lakukan�
� Bunda pasti senang�.
�Cium lagi Ton �.., �
�Mimik lagi anak manja �..��
Mertua Ajiiiiib. . . . | Aku pun meneruskan permainan lidah ku di kedua susu yang mental mentul dan keras itu. Perlahan ciuman dan jilatan ku turun ke bawah sambil aku melorotkan lagi badan ku dan kini kaki ku sudah menyentuh lantai.
Ku ciumi perlahan perut Bunda Mirna terus kebawah sambil membuka celana Bunda Mirna. Sekarang posisi ciuman ku sudah berada dibagian bawah pusar Bunda Mirna, kira-kira satu jari lagi diatas klitoris Bunda Mirna.
Badannya mulai bergerak tak karuan, pinggulnya naik turun se akan ingin segera ujung lidah ku menyentuh belahan yang sudah mulai membasah ini, se sekali kudengar suara desis dari bibir mungil Bunda Mirna dan nafas yang sudah mulai tak menentu.
�Aarrrrghhhkk�. Hiiiik ��.�
�Ehhhh, yaa�hhhh Ton���
Perlahan segera ku tarik dan lepaskan celana jeans dan sekaligus celana dalam Bunda Mirna, badan dan kakinya ikut dilenturkan agar mudah aku melepaskan celana yang menutupi memeknya.
Sekarang celananya sudah terlepas tak ada lagi yang menutupi kulit mulus Bunda Mirna dari pusar kebawah, sementara baju yang dipakainya sudah ku buka semua dan telah terbuka lebar. Aku terdiam sejenak dan memandangi tubuh mulus Bunda Mirna yang sedang telentang pasrah sambil memejamkan matanya.
Ku pandangi dari kedua buah dadanya sampai ke tengah selangkangan nya yang menjepit memek yang ditumbuhi bulu halus. Berulang kali aku pandangi, akhirnya aku terkejut oleh suara Bunda Mirna.
� Anak manja ��.., �
� Apa sudah selesai kamu puaskan Bunda???�
�Bunda cukup kamu pandangi saja seperti itu??�
�Tentu tidak Bunda sayang ��??�
� Bunda akan mendapatkan kepuasan yang belum pernah Bunda dapatkan sebelumnya�dari Tono pokok nya �
Aku tak akan menyia-nyiakan pemandangan yang langka ini, jadi Tono puas-puaskan dulu memandangi Bunda�.�
� Cepetan lah Ton�.�
� Bunda sudah tak sabar lagi merasakan kenikmatan yang kamu janjikan�.., �
� Kamu bisa memandang Bunda kapan saja dan dimana saja nanti �
� Bunda pasti kasih asalkan kamu puasin Bunda dulu sekarang �
Mertua Ajiiiiib. . . . | Tanpa menjawab apa-apa lagi aku pun berlutut diujung kakinya di tengah kedua kakinya. Perlahan aku elus elus dengan tangan ku, kedua kaki Bunda Mirna mulai dari bawah betisnya sampai kepangkal pahanya naik turun sambil kedua ujung jari ku menyentuh sekali-sekali bibir memeknnya.
Rangsangan mulai dirasakan Bunda Mirna, kaki dan pinggulnya sontak bergerak dan kejang-kejang. Melihat hal itu aku langsung membungkuk dan menjilati bibir Memek Bunda Mirna. Tercium aroma khas memek yang terawat dan basah�..,
dan aku yakin, memek ini sudah bertahun-tahun tak disentuh benda keras.
Kelihatan rapat dan tak berkerut, satu kenikmatan besar aku dapatkan. Permainan lidah ku berlangsung tambah lincah dan sambil menggigit dan menghisap bagian klitoris yang terangsang itu.
�Ton�. Enak sekali Ton, , , ��.,�
� Kamu benar ���
� Bunda belum pernah merasakan jilatan seperti ini �� �
� Sungguh beb �., ahhhkkk Tonoooo�..�
� Aahhhh ehhhhhhhlk kkk�..�
sambil bergumam Bunda Mirna menarik rambut ku dengan kedua tangannya agar aku merapatkan dan menekan bibir ku kuat ke Memeknnya.
�Jangan berhenti Tono �.. ,�
� Terus Tonoooo. . �
� Bunda puas�., �
� Bunda ahhkk�. Mhhhhhhh�.., �
� Bunda menikmatinya Ton ��. �
� Uhhh�.. Ahhhh�..�
� Kamu apain Ton��, �
� Ampuuun deh. . . Anakku�.., Ampun � �
� Bunda ��..ahkkkkk ahhhhhhh � ucapku
� Enak Ton��,� ucapnya.
Mertua Ajiiiiib. . . . | Aku tak perdulikan ocehannya, terus aku jilati memeknya yang semakin basah, kutahan pinggulnya dengan kedua belah tangan ku agar tak menggangu permainan ku dengan rontakan nya.
Dengan cepat kedua tangan Bunda Mirna meraih ikat pinggang dan kancing celana ku, dan membuka resliting celnaa ku. Kurasakan darah ku mengalir cepat dan kontolku tambah berdiri saja pada saat tangan kanan Bunda Mirna menelusup masuk kedalam celanaku dan mengelus batang kemaluan ku.
Ku diamkan saja apa Maunya. Bunda Mirna terus mengelus dan meremas remas kontol ku.
Dengan tak sabar di pelorotinya celana ku, dan karena posisi berdiri dengan lutut diatas tempat tidur dihadapan Bunda Mirna, sehingga gerakan tanganya melorotkan celanaku dan celana dalam ku berhenti di lutut ku, tapi itu semua sudah cukup untuk membuat kontol ku tak tertutup lagi
�Ton�.. besar sekali kontolmu �
berkata sambil mengelus-ngelus batang dan buah zakar ku.
�Ton apa tak sakit Ton �.,???�
�Bunda kan sudah lama tak dimasuki ���
�Gak papa Bun�.., ?? �
Nanti Tono akan pelan - pelan dan Bunda akan merasakan nikmatnya ..� Dan
� Aahhhhhk�.., � tersentak nafasku,
Bunda Mirna sudah mengulunm ujung batang kontol ku, dihisapnya dan sambil memaju dan memundurkan kepalanya aku rasakan setengah batang kontol ku sudah masuk kerongga mulut Bunda Mirna. Aku biarkan dia menikmatinya sambil membuka baju ku, setelah itu, aku membuka baju Bunda Mirna yang sudah terbuka.
Sambil Bunda Mirna menikmati Batang kontol ku, kedua tanganku juga meremas-remas buah dadanya dan sekali mengelus punggungnya dan yang lainnya.
Pokoknya hampir seluruh badannya aku elus. Ciuman Bunda Mirna di batang kontol ku berhenti dan kedua tangan ku diraihnya lulu ditariknya sambil Bunda Mirna merebahkan kembali badan nya. Maka badan ku pun tertarik merebah menimpa diatas badannya.
� Bunda sudah tak sabar lagi ke pengen ngrasain kontol milik anak Bunda yang besar itu..�
� Ayo �.Tono �buruan . .. .! �
� Iya � BUNDA �. � Sambut ku
sambil mencaplok bibir basah Bunda Mirna. Kemudian pinggul aku gerak-gerakan untuk mengarahkan torpedo ku masuk ke bibir Memek Bunda Mirna yang sudah sempit lagi itu.
Kurasakan kepala kontol ku sudah menempel di Memeknya, dan aku rasakan Bunda Mirna mengangkat pinggulnya untuk menekan rapat kebatang kontolku.
Kuangkat pantat ku dan pelan kuarahkan ujung batang kontol ku tepat di tengah lubang yang basah ini, kutekan pelan-pelan dan
� Aarrrhkkkk��.� tersentak badan Bunda Mirna.
�Sakit gak Bun ��??�, Tanya ku
Bunda Mirna tak menjawab dia hanya mendesih�.
� Ehhhhhhh. �.�
�Hmmm. .. . �
Aku terus menekan sedikit demi sedikit, masuk sudah setengah kepala batang kontol ku�..
Lalu Kutekan terus dan sekarang seluruh kepala kemaluan ku sudah masuk di lubang nikmat nya��
Mertua Ajiiiiib. . . . | Terus kutekan per lahan dan pelan lalu masuk lah setengah Batang kontol ku , tapi Bunda Mirna berteriak�..!!!!
�Aduhhhhhh � ahhkkk��
Aku hentikan gerakan menekan ku Lalu aku bertanya :
�Sakit ya Bun��,??�
Dia mengangguk tapi kedua tangannya memegang pinggul ku, seakan tak membolehkan aku mencabut batang kontolku dari memek nya.
Aku berfikir, baru setengah sudah sakit dan terasa terjepit. Memang Batang kontolku cukup besar sementara Bunda Mirna yang memeknya sempit, aku jadi penasaran dan ingin merasakan nikmatnya kalau seluruh batang ku masuk.
Secara perlahan ku gerakan lagi pantat ku menekan kedalam, lembut sekali dan sangat perlahan.
�Ehh� ahhh�, Ton�. �
� Ahhhhh�. Iya ehhhh � � Aahh �. Ton�..,�
itu lah suara yang keluar dari mulut Bunda Mirna seiring gerakan ku naik turun yang menyebabkan kontol ku keluar masuk. Sedikit -sedikit gerakan menekan kedalam aku tambah sehingga batang ku yang masuk semakin dalam. Aku rasakan di ujung batang kontol ku seperti ada yang hisap-hisap, alangkah nikmatnya.
Aku hampir tak tahan dan semua batang ku sudah nancep ke dalam. Karena terasa hangat dan nikmat dengan lembut aku rapatkan selangkangan ku sambil kedua tangan ku menguak dan mengangkat kedua kaki Bunda Mirna.
Ku tekan rapat-rapat dan ku gerakkan pinggul ku dengan pahaku menempel rapat dan semua batang kontol ku telah masuk.
�Ton �.. nikmat sekali Ton. . . .??�
� Sudah lama sekali Bunda tak rasain kayak gini??�
� Kamu mahir bangett main seks nya � Nak� ??�
� Bunda � bisa ketagihan nih Ton�.�?
Mertua Ajiiiiib. . . . | Aku terus memutar pinggul ku dan menciumi lehernya sambil merapatkan badan ku.
�Bunda bisa minta kapan saja �.., �
� Ya Tonnn. . . �
�Punya Bunda masih enak, rapat dan menghisap �.�
�Tono menikmatinya Bun�..�
�Arrrhhhkk Ton �., goyang ahhhhh, goyangnya lebih cepat sayang �.., Bunda kayaknya mau muncrat. . . !!�
�ARahhkkkk Ton ,,,, �
� Ya�. Uhhhh ���
� Hmmmm .. Ton���
Aku hentikan sejenak goyangan ku dan ku perbaiki posisi ku dengan sedikit menarik dengkul ku agak menekuk agar pada saat dapat nanti aku bisa leluasa mengankat dan menekan pantat ku dengan leluasa. �Jangan berhenti sayang �..�
�Tenang saja Bun�. Kita barenan, ��
Pada saat dapat nanti Tono akan keluar masuk kan punya Tono biar Bunda lebih nikmat lagi�.
� Kalau mau keluar Bunda bilang Ya�..� ???
Aku sudah mulai menggoyang pinggul ku dengan merapatkan panggkal paha ku.
� Bun�. Sekarang nikmati �!!
Ku goyangkan terus berputar pinggul ku makin lama makin cepat.
� Ton �. Ahhhh, terus Ton�., Terus Sayang,�.. auuu� ahh�., ya�. Ton�.Ya yesss���
� Uh ��ahhhh, eeeenak,,,, sekali anak ku�.., kamu�. Ahhhhh, goyang � tekan,,,,,,�
Semakin mengejang seluruh badan Bunda Mirna dan goyangan ku semakin cepat berputar.
�Ton� ahhhh, Ton �. Tonnnnn , �
�Bun �.. ahhhh, ahhhh .., �
� Tonooo ��.udah��., Bunda mau �..,
Bunda keluar anakku�..�
Mendengar perkataan itu aku pun mempercepat goyang ku.
�Ton�. Enak Ton,,,,,,,� terus Tooon��
Aku tekan dan aku goyangkan terus, sambil aku menahan agar aku tak keluar. Sengaja aku lakukan agar Bunda Mirna puas dulu baru aku keluar.
�Bunda sangat puas Ton,,,,,�.
Terus Ton,,,,,,,. Ahhhhh�
�Aahh huhhhh�. Kamu mau muncrat juga ya sayang �.�
Aku hentikan goyangan ku dan dengan segera aku ganti dengan gerakan naik turun.
�Au �. Ahh� Ton ,,,,, , �
�Ya�. Ton� yang kayak gini, makin nikmat Sayang�..�
�Puas�. Puas�. Aduhh� enak sekali�. Ahhhhhh, yamiiiiii,,,�
� Yahhhhhhh terus Ton��.�
Gerakan naik turun ku semakin cepat dan batang kontol ku terasa semakin keras dan nafas ku semakin tak teratur.
�AAahhhh, Mahhhh�.., ya�.. Bunda Sayangg ��, enak sekali mhhhhh�.,
Punya Bunda kering ��, Auuu �
�Aduhhhh. .. �
�Ahhhhh, Bun �. Tono mau muncrat nih Bun. . �.�
� Muncratkan saja Sayang �
� Semburiin aja�.,�
� Semburkan semua !!! �
Bunda sudah puas sekali�.�
�Ayo �. Ayo Anak Manja���
Mertua Ajiiiiib. . . . |Segera ku percepat gerakan ku sehingga bunyi yang terdengar semakin berdecak,
�Plokkkk�.�
�Cepluuuukkk. . . .pluukk. . . plokkk. . . .�
Agak kutegakkan badan ku mengambil posisi siap untuk menembakkan cairan pejuh dari Batang ku.
�Tono dapat Bun �., Keluar ahhhhhh Bun,,,,,,,�.
�Ton�. Bunda juga rasakan sayang�.,!!!�
� OUUccchh. . . . �. !!! �
�Keras sekali sayang,,,,,,,, terus Ton. �
�Terusss. . . �
�Puaskan Bunda�Ton. . .!!.�
Semburan pejuhku terasa lumayan banyak sekali dan berulang ulang ngecrit. Tak tahu berapa kali, dan gerakkan ku makin memelan dan akhirnya tubuh ku lemas menimpa tubuh semok bahenol Bunda Mirna.
Aku masih terkapar diatas Bunda Mirna sementara batang kontolku belum ku cabut dan masih ku rasakan remasan dan denyutan dari liang memek Bunda Mirna.
Lalu perlahan aku jatuh kesamping kanan baguan tubuh Bunda Mirna yang sedang terbaring lemas juga, aku masih memejamkan mata dan sambil menikmati permainan yang baru saja selesai.
Bunda Mirna memiringkan badannya menghadapku dan tangan kirinya melingkari dada ku, dan menciumi pipi ku dengan lembut.
�Bunda puas sekali Ton��
�Terima kasih Ton��,�
Bunda Mirna terus menciumi pipi ku dan aku melirik sambil tersenyum. Kulihat dia sedang menyibak selangkangannya dengan tissue basah yang ada di meja samping tempat tidur, dan setelah selesai Bunda Mirna bangkit duduk mengelap batang kontol ku.
Sekian.
Sexgairah |Cerita dewasa, Kumpulan cerita sex, Blowjob, handjob, Cerita sex dewasa, Cerita seks dewasa, Tante girang, Daun muda, Pemerkosaan, Cerita seks artis,Cerita sex artis, Cerita porno artis, Cerita hot artis, Cerita sex, Cerita kenikmatan,Cerita bokep, Cerita ngentot,Cerita hot, Bacaan seks, Cerita, Kumpulan Cerita Seks, Onani dan Masturbasi, Cerita seks tante,blog cerita seks, Seks,sedarah seks, cerita 17+ tahun,cerita bokep.
Demikianlah Artikel Cerita Dewasa Mertua Ajiiiiib. . . .
Sekianlah artikel Cerita Dewasa Mertua Ajiiiiib. . . . kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Cerita Dewasa Mertua Ajiiiiib. . . . dengan alamat link https://gairahsexxdewasa.blogspot.com/2016/07/cerita-dewasa-mertua-ajiiiiib.html